Berbicara mengenai pernikahan, banyak sekali hal-hal yang sepertinya susah sekali untuk diceritakan karena banyak hal yang terjadi dan berubah dengan sangat cepat. Saat gue mengucapkan janji suci di depan altar bulan Januari 2010 dan dinyatakan oleh pendeta bahwa gue dan Juve sah menjadi suami istri. Wooow!!! Seketika pikiran gue kosong, lalu kemudian berpikir lagi bahwa detik itu gue sah lepas dari status "SINGLE", "LAJANG", atau sejenisnya.
Oke, setelah resmi diberkati di gereja, gue dibawa keluarga dan suami tercinta menghabiskan waktu di hotel Ciputra sebelum bertolak ke Bali untuk honeymoon. Setelah keluarga mengantarkan kami ke hotel Ciputra, mereka pun pulang dan hanya tinggal kami berdua.
Gue masih merasa seolah-olah tidak ada yang berubah sampai gue sadari ternyata di kamar hotel itu tinggal kami berdua. Mulanya terasa sedikit aneh dan kaku. Gue juga jadi bingung mau gimana. Langsung saja untuk memecah suasana, gue mulai mencopot-copot jepitan di sanggul gue dan memutuskan untuk bebersih diri abis itu langsung cabut makaaaaan. Gile, pusing bo, itu sanggul beratnya kaya ada batu nggelayut di kepala.
Sama sekali ngga istirahat dan seolah-olah ngga cape, kami langsung menuju mall yang tersambung dengan hotel tersebut. Kami memutuskan makan Pizza, memakai pakaian rumah, santai dengan sandal hotel. Kami tertawa-tawa melihat semuanya terlewati dan kini kami sepasang suami istri yang sah dan sepertinya ngga ada yang mengira bahwa itu baru saja sah tadi pagi.
Esok paginya kami bersiap-siap ke bandara untuk bertolak ke Bali. Inilah yang paling gue tunggu-tunggu. Liburan dan gue sangat excited !!! It was soooooo fun =)
Kemudian setelah honeymoon berakhir, gue emang udah balik ngantor, tapi masih merasa seperti belum di dunia nyata. Hari-hari selanjutnya gue habiskan tidak lagi dengan bokap nyokap serta adik-adik gue melainkan dengan suami gue.
Sebulan kemudian, gue hamil dan bulan Oktober lahirlah Michelle. Kelahiran sengaja gue percepat karena gue udah ngga sabar pengen cepet ketemu anak gue. Harusnya kata dokter lahirnya 14 November, tapi gue bisa milih tanggal 28 Oktober biar sama tanggalnya sama hari Sumpah Pemuda karena proses kelahiran dilakukan secara caesar.
Gue sibuk dengan peran gue sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus working mom. Tekad menjadi ibu terbaik buat buah hati sudah terpancang di hati gue. Gue ngga takut untuk menjadi gendut supaya ASI gue lancar akibat makan dan minum susu yang banyak. Suami gue juga semakin keras bekerja untuk dapat memberikan kenyamanan bagi keluarganya. Kami menjadi semakin sibuk baik dengan pekerjaan maupun dengan kehadiran buah hati kami.
Sesekali teringat dulu saat masa pacaran, suami gue suka ajak ke restoran yang cozy romantis, ngajak nonton (secara gue emang suka banget nonton), jemput ke kantor setiap hari, dikasih mawar cantik, merayakan setiap ulang bulan hari jadian kami, kado perhiasan saat aku ulang tahun (yang ini yang paling membuat aku kaget karena tidak pernah terpikirkan sebelumnya), dan segala hal romantis pada masanya. Saat pacaran, basically yang gue inginkan adalah berada di dekatnya.
Pada saat menikah, suami gue tidak lagi seromantis waktu masa pacaran. Pernah sesekali nanya sama daddy saat perjalanan menuju kantor, do you still love me? Tapi pertanyaan itu dijawab dengan jawaban yang tidak gue harapkan seperti "kok nanyanya kaya gitu sih mah..".
Ya sudah akhirnya gue lanjutkan dengan iseng ngajak suami foto-foto melalui kamera ponsel gue karena macet Jakarta yang juara (nih hasilnya..)
Semakin hari semakin gue berpikir kenapa gue nanya begitu ya? Apa emang pertanyaan itu terdengar aneh. Namun pada akhirnya, gue bersyukur karena semuanya semakin indah. Gue bisa selalu berada di dekatnya. Sms dan telfon tetap menjadi kegiatan kami di kala sibuk bekerja. Hal romantis lainnya, suami gue bekerja untuk bisa memberikan tempat yang nyaman buat kami, mengisi perabot yang kami butuhkan, memberikan kebahagiaan bagi kami. Di sela-sela kesibukan itu, dia juga pernah menyempatkan waktu mencari bunga mawar berwarna ungu (purple is my favorite color) untuk membuat gue senang. Seringkali suami gue joget-joget konyol sambil setir supaya gue ketawa karena wajah gue cemberut melihat kemacetan yang bisa bikin gue terlambat sampai kantor. Kami juga suka membuat surprise ulang tahun di tengah malam yang selalu kami rayakan berdua karena anak kami masih bayi cilik.
Sembilan bulan lebih menikah, rumah tangga kami telah diwarnai pecah tangis bayi perempuan yang kami panggil Michelle. Kebahagiaan kami semakin bertambah ketika tanpa kami ketahui, gue sudah hamil lagi saat Michelle masih berusia 7 bulan. Prediksi dokter, bayi kami yang sedang gue kandung berjenis kelamin laki-laki. Wah.. perfect banget!
Mungkin perayaan spesial pada ulang tahun pernikahan kami yang kedua akan sangat sederhana karena kemewahannya sudah hadir di kasih sayang suami dan anak-anak kami setiap harinya. Itu sudah lebih dari cukup menguraikan tebaran cinta di keluarga kecil kami.
Selamat dua tahun perkawinan kita di tanggal 16 Januari 2012, Daddy. Semoga Bapa selalu mempermudah jalan kita, kita semakin dewasa dan pandai dalam menyikapi setiap kebahagiaan dan rintangan dalam hidup yang kita arungi bersama.
Pasti akan tiba saatnya nanti ketika tangan keriput kita tetap saling berpegangan dengan penuh cinta sambil melihat anak-anak telah tumbuh dewasa.
Peluk sayang untuk suamiku tercinta..
Love you so much, dad..
Share
0 komentar:
Posting Komentar